0 My Cart

PELUANG UKM DI BANDUNG MASIH TERBUKA LEBAR

22 Januari 2019   Berita



Dikenal sebagai salah satu kota kreatif Indonesia, pertumbuhan usaha di Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha atau perusahaan tercatat sebanyak 343.938 unit usaha di Bandung, meningkat lebih dari 20% dari jumlah perusahaan tahun 2006 yang sebanyak 283.518 unit perusahaan.

Dilihat berdasarkan skala usahanya, Usaha Mikro Kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi di Kota Bandung dengan jumlah tenaga kerja mencapai 65,94%. Perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya bisnis online turut memberikan andil meningkatnya aktivitas ekonomi di Kota Bandung beberapa tahun belakangan.

Mengacu data Tokopedia dan Bukalapak, pertumbuhan seller di Bandung mencapai 2 kali lipat sejak tahun 2017. Produk kreatif fashion seperti sepatu (sneakers, boots & flat shoes), kaos, dan tas (backpack & tas selempang) masih menjadi produk yang paling banyak dijual dan dicari di Bandung. Data tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat peluang besar bagi UKM Bandung untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform penjualan online dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya.

Salah satu brand UKM legendaris asal Bandung adalah UNKL347. Brand UNKL347 dikenal sebagai salah satu pelopor dalam industri clothing line di Bandung dengan desainnya yang bertema subkultur anak muda.

Arifin Windarwan selaku Co Founder UNKL347 mengatakan bahwa usaha pakaian yang ia dan teman-temannya miliki berawal dari ketidaksengajaan. Berawal dari ketertarikan pada desain, Arifin mencoba mengaktualisasikan hasil kesenian ini ke dalam produk yang dihadirkan.

"Tidak menyangka bisa mendapatkan respon positif dari pasar. Ini semua tidak akan terjadi jika kita tidak berani memulai," tambah Arifin.

Walikota Bandung Ridwan Kamil mengklaim, Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Bandung berbeda dengan UKM di kota-kota lainnya. Ia menyebutkan, UKM di Bandung eksperimental dan berkembang pesat.

"Kalau perbedaan UKM Bandung dan kota lain, kalau Bali itu kental dengan unsur budaya dan agama Hindu sehingga UKM lebih terpengaruh ke situ, kalau di Jogja juga kan masih kerajaan, makanya terpengaruh kesitu juga, kalau Bandung itu eksperimental, bekennya eksperimental, jadi jangan kaget kalau produk-produk UKM Bandung agak nyeleneh," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini, saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Ia juga menambahkan, saat ini di Kota Bandung fokus pada pengembangan UKM kreatif karena memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) lebih banyak ketimbang Sumber Daya Alam (SDA).

"Bandung itu pertumbuhan UKM nya 7,8%, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu 4,7%, saat ini kami fokus pada UKM kreatif, kenapa kreatif karena faktor cuaca, dingin, galau maksimal, jadi melamun bisa menghasilkan karya, kemudian budaya hobi nongkrong yang positif, terjadi perbincangan, percakapan," terang dia.

Saat ini di Bandung, kata Kang Emil, apabila ingin membuat UKM tidak perlu izin lagi, melainkan bisa langsung berbisnis.

"Minggu lalu launching inovasi baru, aplikasi Gampil, UKM nggak perlu izin langsung berbisnis, langsung via handphone. Kalau dulu kan mau bisnis apa, diperiksa dulu, sekarang dibalik biar saya saja yang repot, nanti tim saya yang periksa biar nggak repot, dulu ada lapor RT/RW sekarang nggak perlu, cukup pakai aplikasi Gampil di smartphone saja," ujarnya.

Jadi gimana sobat ErJu, sudah siap untuk menjadi enterpreneur kan?



Metode Pembayaran
Bank Central Asia (BCA) veritrans

Pengiriman
JNE |Pos Indonesia | Sicepat
Ikuti Kami